Paradigma sehat dalam islam - WLTC
Headlines News :
Home » » Paradigma sehat dalam islam

Paradigma sehat dalam islam


oleh: Muhammad Wahid Muslim

PENDAHULUAN
Kesehatan merupakan harta yang sangat berharga bagi setiap manusia. Semua nikmat dan karunia yang telah Allah SWT berikan tentulah tidak dapat kita nikmati jika kita dalam keadaan sakit, pada saat itulah kesehatan begitu penting. Maka dari itu tidak heran jika semua orang rela melakukan apapun hanya untuk dapat sehat baik jasmani maupun rohani. Dan dalam Islam pun mewajibkan setiap manusia untuk menjaga dan memelihara kesehatan tubuhnya serta memperbaikinya, maksudnya adalah mengobati atau berobat jika sakit.
Kesehatan ternyata tidak hanya menyangkut keadaan fisik semata. Namun juga mencakup aspek-aspek lain yang saling berhubungan seperti psikis, social, bahari, kerja, lingkungan,dan gizi semua itu berguna untuk tercapainya kebahagiaan dan kesejahteraan hidup lahir bathin dan duni akhirat. Jadi keliru jika hanya menghubungkan kesehatan dengan kedokteran, dan obat-obatan semata., karena kesehatan sebenarnya ditunjang oleh berbagai bidang lainnya.
Makalah ini akan membahas pengertian secara menyeluruh, dan juga menjelaskan tentang kesehatan dalam kacamata Islam. Islam sebagai agama rahmatan lil alamin menempatkan kesehatan pada posisi tersendiri.
Semoga makalah ini dapat menjelaskan dan meluruskan tentang hakikat sehat yang sebenarnya serta ajaran-ajaran islam tentang humanitas. Dan juga tentu saja makalah ini dapat membuka pikiran kita semua untuk menyadari betapa pentingnya kesehatan untuk hidup kita. Kesehatan mungkin bukan segala-galanya, tetapi tanpa kesehatan, segala-galanya itu tidak ada artinya.
PEMBAHASAN
1.        Pengertian Sehat
Dalam kamus besar bahasa Indonesia kata sehat diartikan sebagai keadaan baik segenap badan serta bagian-bagiannya bebas dari sakit. Kata sehat sendiri dalam penggunaannya sering dihubungkan dengan kata afiat, yang akhirnya menjadi sehat wal afiat. Afiat dapat diartikan sehat dan kuat.
Sedangkan menurut Fu'ad Ifram al-Bustamy dalam Munjid al-Thulab, sehat adalah hilangnya penyakit, berarti pula sesuatu yang terbebas, dan selamat dari berbagai cela. Sehat dapat pula berarti segar, tidak sakit, betul, tidak salah, selamat dan terpakai. Sedangkan al-afiyah berarti kesehatan yang sempurna.
Menurut Prof. Dr. M. K. Tadjudin, sehat berarti keadaan fisik, mental, dan sosial secara lengkap dalam keadaan baik dan tidak terdapat penyakit atau kelemahan. Dimensi-dimensi kesehatan menyangkut dimensi fisik, mental, sosial, spiritual, emosional, filosofi, kebudayaan, pendidikan, nutrisi, dan lain sebagainya.
2.        Sehat dalam Islam
Kata-kata sehat memang tidak terdapat di dalam al-Qur'an. Namun ini bukan berarti islam tidak peduli dengan kesehatan. Islam lebih menekankan pada sebab-sebab yang dapat menimbulkan kesehatan, seperti perintah makan dan minum yang halal dan baik, tidak berlebih-lebihan, tidak meminum dan memakan makanan dan minuman yang memabukkan, dan sebagainya. Islam sangat mementingkan kesehatan umatnya seperti pada sabda Rasulullah yang artinya: "mukmin yang kuat lebih baik dan lebih disayangi Allah dari pada mukmin yang lemah" (H.R Muslim).
Jadi jelaslah ajaran Islam memandang kesehatan sebagai sesuatu yang sangat diutamakan. Kesehatan merupakan anugrah dan nikmat dari Allah SWT, disamping nikmat dan karunia lainnya. Kesehatan merupakan faktor penunjang aktivitas seseorang.
Berpedoman kepada al-qur'an dan al-Sunnah, Islam membimbing manusia menuju hidup sehat, yaitu prilaku takwa berupa prilaku yang ditandai dengan ketaatan kepada Sang Pencipta sebagai konsep kesehatan Islami. Bagi orang islam, kesehatan merupakan rahmat Allah SWT yang tak ternilai harganya. Untuk itu ada kewajiban untuk menjaga, memelihara, dan memperbaiki kesehatan. Islam selalu mengajarkan umatnyauntuk selalu memelihara kesehatan, baik kesehatan fisik, psikis, maupun sosial guna terciptanya kebahagian dan kesejahteraan hidup lahir dan batin, dunia dan akhirat.
3.        Kesehatan Jasmani
Kesehatan jasmani atau fisik merupakan keadaan yang sangat penting dalam mendukung seluruh kegiatan dalam bidang lainnya. Kesehatan fisik mencakup konsep sehat secara biologis dan juga keadaan dimana setiap sel dan organ berfungsi optimal dan harmonis.
Tanda fisik yang sehat:
ü  Corak kulit yang bagus dan bersih
ü  Mata bersinar
ü  Berat badan ideal
ü  Napas segar
ü  Nafsu makan yang baik
ü  Pergerakan badan yang selaras
ü  dsb.
Dalam ajaran Islam upaya pemeliharaan kesehatan jasmani dan fisik ini terkait dengan ajaran bersuci (thaharah) seperti penggunaan air yang bersih dan mensucikan untuk keperluan masak, minum, mandi, berwudhu, dan sebagainya. Upaya pemeliharaan fisik ini juga ditunjang dengan ketentuan adanya sejumlah barang-barang yang dilarang untuk dikonsumsi. Barang-barang tersebut antara lain sejumlah minuman yang memabukkan, babi, anjing, bangkai, air susu binatang yang dagingnya tidak dimakan manusi, kecuali air susu manusia, darah nanah, muntah.
4.        Kesehatan Rohani
Kesehatan rohani dapat diartikan sebagai keadaan rohani yang sehat yang dapat merespon berbagai pengalamanpada kehidupan dengan flexibel. Al-Qur'an berpendapat bahwa orang yang lemah iman dinilai orang yang memiliki penyakit di dadanya.
Diungkapkan oleh beberapa pakar ilmu jiwa, sebagian kompeks kejiwaan yang diderita orang dewasa disebabkan perlakuan yang diterimanya sebelum dewasa. Penyakit-penyakit kejiwaan pun beraneka ragam. Sikap angkuh, benci, dendam, fanatisme, oba, dan kikir disebabkan bentuk kelebihan seseorang. Sedangkan rasa takut, cemas, pesimis, rendah dir disebabkan oleh kekurangan. Penyakit rohani tersebut harus diatasi dengan merubahnya menjadi sikap yakin, optimis, penuh motivasi, rajin, berani, dermawan, tidak punya hutang, dan memiliki relasi yang kuat dan luas.
Jiwa yang sehat disebut dalam al-Qur'an sebagai qalbun salim. Jiwa seperti inilah yang akan selamat di akhirat, seperti firaman Allah SWT yang artinya:
"pada hari (akhirat) harta dan anak-anak tidak berguna (tetapi yang berguna tiada lain), kecuali yang datang pada Allah dengan hati yang sehat" (QS. Al-Syu'ara:88-89)
Upaya mewujudkan yang demikian itu ditunjukkan oleh Allah SWT dan Rasul-Nya. Caranya adalah dengan senantiasa mengingat Allah, menegrjakan segala perintah-Nya sebagaimana dinyatakan oleh firman Allah SWT yang artinya: "Sesungguhnya dengan mengingat Allah, jiwa akan memperoleh ketenangan" (QS. Al-Ra'd:28)
5.        Kesehatan Sosial
Sosial yang sehat adalah dimana sosial yang harmonis dan berintegrasi diantara individual, antara setiap individu dan anggota lain sosial, dan antara individual dengan dunia dimana ia hidup. Dari ayat al-Qur'an dan hadits dijumpai ajaran etika bermasyarakat antara lain tentang saling tolong menolong, saling hormat menghormati, saling menasehati, saling asah, asih, dan asuh. Ayat al-Qur'an tersebut antara lain, yang artinya: "dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan janganlah tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amatlah besar siksanya" (QS. Al-Maidah:2)
BAB III
ANALISA DAN KESIMPULAN
Melihat dari pembahasan di atas, ternyata banyak sekali aspek yang mendukung kesehatan. Sehat tidak hanya dilihat dari segi fisik, namun juga termasuk aspek rohani dan juga sosialnya. Ketiga aspek tersebut sangatlah berhubungan satu sama lain. Jika keadaan fisik sedang ada gangguan atau tidak sehat, maka secara psikologis atau kerohanian juga akan terganggu “dalam badan yang sehat terdapat akal yang sehat” sedangkan Seseorang yang fisiknya tidak sehat akan merasa sangat tidak nyaman. Dan perasaan tidak nyaman itulah yang juga akan berakibat kepada prilaku sosialnya. Ia menjadi tidak bisa berprilaku sebagaimana mestinya dan akhirnya dapat mengganggu keharmonisan hubungan sosialnya, maupun sebaliknya jika kehidupan social seseorang tidak baik misalnya saja dalam gaya hidupnya sehingga dapat menimbulkan penyakit pada ketidak sehatan fisik yang nantinya akan berpengaruh pada kesehatan rohaninya.
Kesehatan dalam islam tentu saja memegang peran yang sangat penting. islam bahkan memberikan petunjuk-petunjuk untuk menjaga kesehatan. Kebersihan yang merupakan faktor utama pendorong kesehatan bahkan sangat ditekankan di dalam Islam. Karena itulah kita wajib berwudhu dan dalam keadaan suci pada saat shalat atau ibadah-ibadah lainnya. Islam juga sudah memberikan jalan bagaimana dapat mencapai kesehatan yang sempurna, mulai dari kesehatan fisik, rohani, serta sosial.
Kesimpulan:
kesehatan mencakup tiga aspek utama, yaitu fisik, rohani, dan sosial. Ketiga aspek ini sangat mempengaruhi satu sama lain.
kesehatan dalam ajaran Islam adalah hal yang sangat penting dan menjadi sorotan dalam Islam. Al-qur'an dan hadits sudah memberikan petunjuk untuk mencapai kesehatan yang sempurna.
==000==
DAFTAR PUSTAKA
ü  Yamani, JF. 2006. Kedokteran Islam Sejarah dan Perkembangannya. Bandung: Dzikra
ü  MAKALAH SEJARAH KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
ü  PARADIGMA SEHAT DALAM ISLAM











Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
2007-2008


Muhammad Wahid Muslim was graduated from Health Safety and Environment (HSE) at State Islamic University of Syarif Hidayatullah Jakarta in year 2012. He is also interested in Web-Design, Photography, Computer Security, Publich Health, and Islamic Values. This site was built by him for "Communicative, Informative, Educative, Attractive" educational only.

Visit My Site | Follow On Twitter | Find In Facebook

Share this article :
Untuk menggunakan emoticon, tulis kode disamping gambar saat berkomentar
:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n: :o: :p: :n: :o: :p: :p: :p:
0 Comments
Tweets
Fb Comments

0 comments :

 

Join us on Facebook

Please wait..10 Seconds Cancel
Support : | |

WLTC