Pengendalian Resiko K3 - WLTC
Headlines News :
Home » » Pengendalian Resiko K3

Pengendalian Resiko K3



A.    Pengendalian Resiko ( Risk Control )
1.      Menghindari resiko
-          Menolak memiliki, menerima, atau melaksanakan kegiatan itu walaupun hanya tuk sementara
-          Mnyerahkan kembali resiko yg terlanjur diterima, atau sgera menghentikan kegiatan begitu kemudian diketahui mengandung resiko
2.      Mengendalikan kerugian
-          Memindahkan kans tuk terjadinya kerugian
-          Mengurangi keparahan jika kerugiaan itu memang terjadi
3.      Pemisahan
-          Mengurangi jumlah kerugian utk satu peristiwa
-          Dg menambah bnyaknya independent exposure unit maka probabilitas kerugian diperkecil
-          Menyebarkan harta yg menghadapi resiko yg sama, menggantikan penempatan salam satu lokasi
4.      Kombinasi
-          Salah satu caranya adalah dg perkembangan internal ( memperbanyak unit, merger dg perusahaan lain)
-          Menambah bnyaknya exposure unit dalam batas kendali perusahaan yg bersangkutan dg tujuan agar kerugian yg akan dialami lebih dapat diramalkan.
5.      Pemindahan Resiko
-          Resiko itu sendiri yg dipindahkan.
B.     Strategi pengendalian kerugiaan
-          Mencegah lahirnya hazard pd kesempatan pertama
-          Mengurangi jumlah atau besarnya hazard
-          Mencegah keluarnya hazard jika hazard terbentuk
-          Mengubah kecepatan atau kekuatan hazard dari sumbernya
-          Memisahkan dri objek yg dapat dihancurkannya
-          Memisahkan hazard dari suatu objek yg harus dilindungi dari suatu sekat pemisah
-          Menstabilkan, mereparasi, merehabilitasi objek yg kena musibah
-          Menjadikan objek lebih tahan dari hazard yg akan merusaknya
-          Mengubah kualitas dasar yg relevan dari hazard
-          Mulai melakukan tidakan kontra utk melawan hazard
C.    Pembiayaan Resiko ( Risk Financing ):
Cara2x pembelanjaan resiko dengan maksud untuk meminimalkan kerugian
1.      Risk Financing Transfer (memindahkan resiko ddisertai dengan pembayaran)
-          Transfer resiko kpd perusahaan asuransi
-           --‘’ ke bukan pershaan asuranis
2.      Risk Retention (resiko ditangani sendiri oleh perusahaan yang bersangkutan)
a.       Sumber dananya diusahakan sendiri oleh perusahaan
b.      Bersifat pasif dan tidak direncanakan
c.       Bersifat aktif dan direncanakan

D.    Alasan perusahaan melakukan retention:
1.      Keharusahan karena tidak ada alternatif lain
Keharusahan krna tidak mungkin utk memindahkan resiko tsb
Ex: tidak ada perusahaan asuransi yg mau menanggung resiko tsb, premi tinggi krna probabilitas kerugiaan yg tinggi
2.      Biaya
Lebih murah menanggung resiko sndiri krna premi tinggi
3.      Kerugian-harapan
jk pewrushaan percaya bhwa kerugian-harapan yg diitungnya lebih rendah dari perkiraan pihak asuransi, maka perusahaan dalam jangka panjang dapat menghemat pengeluaran sebesar selisih kedua perhitungan tsb. Kalo pun perhitungan sama tetep pilih retention
4.      Opportunity cost
Menyangkut timing pembayaran premium dibandingkan dg pengeluaran utk kerugian.
5.      Kualitas lingkungan
Sebagaian perusahaan percaya bahwa servis yg disediakan oleh penanggung (asuransi) bisa dilaksanakan lebih baik oleh perusahaan itu atau oleh suatu biro jasa.
6.      Pajak
Menyangkut pajak oleh pemerintah. Bisa mnyebabkan retention kurang menarik

E.     Cara penyediaan dana utk retention:
1.      Tidak ada penyediaan sebelumnya
Jika terjadi resiko maka kerugian ditutup dg dana kebetulan yg tersedia atau dibebankan kpda penghasilan tahun yg bersangkutan.
2.      Membentuk dana cadangan
Dana yg disihkan setiap tahun utk menutup resiko sejumlah kerugian yg diperkirakan
3.      Asuransi sendiri
Perusahaan membentuk self isurer dalam organisasi nya sendiri, dn scara berkala perusahaan menyetor ke self-insurer ini.

F.     Faktor2x yg mendorong retention:
1.      Biaya lebih rendah daripada yg dibebankan oleh pihak perusahaan asuransi
2.      Kerugian harapan lebih rendah dari perkiraan asuransi
3.      Unit yg menghadapi resiko banyak, shingga resiko akan menjadi lbih rendah krna perusahaan itu akan sanggup memperkirakan probabilitas kerugiaanya dg akurat
4.      Peluang yg kuat bagi investasi yg mengakibatkn opportunity cost yg besar

Muhammad Wahid Muslim was graduated from Health Safety and Environment (HSE) at State Islamic University of Syarif Hidayatullah Jakarta in year 2012. He is also interested in Web-Design, Photography, Computer Security, Publich Health, and Islamic Values. This site was built by him for "Communicative, Informative, Educative, Attractive" educational only.

Visit My Site | Follow On Twitter | Find In Facebook

Share this article :
Untuk menggunakan emoticon, tulis kode disamping gambar saat berkomentar
:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n: :o: :p: :n: :o: :p: :p: :p:
1 Comments
Tweets
Fb Comments

1 comment :

 

Join us on Facebook

Please wait..10 Seconds Cancel
Support : | |

WLTC